Perkembangan
hasil-hasil penelitian bidang pertanian di berbagai dunia semakin pesat. Hal ini dapat terlihat dari
bertambahnya penemuan-penemuan baru yang muncul di bidang pertanian. Media
publikasi baik tercetak maupun elektronis pun telah dimanfaatkan dalam upaya
penyebaran informasi hasil penelitian tersebut. Hal ini mengakibatkan pengguna
dihadapkan pada kondisi serba sulit dalam memilih informasi sesuai dengan
kebutuhan. Kondisi yang sudah demikian
tentunya akan bertambah kompleks karena disisi lain perkembangan teknologi
informasi (TI) dalam segala aspek meningkat begitu pesat. Saat ini keberadaan
TI
telah mengubah perilaku pengguna
dalam mencari dan memilih informasi yang mereka butuhkan. Pengguna membutuhkan
kecepatan dan ketepatan akses dimana dan kapan saja melalui perangkat TI yang
dimilikinya. Adanya fenomena tersebut,
merupakan tantangan yang cukup besar bagi perpustakaan. Sebagai institusi yang
berperan dalam mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi tentunya
perpustakaan harus aktif dan inovatif dalam memberikan dan menciptakan program
layanan yang dapat membantu masyarakat pengguna. Salah satu trend teknologi yang saat ini
masih terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu
cloud computing (komputasi awan). Cloud computing memungkinkan akses data dari
mana saja dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device menggunakan
internet cloud sebagai tempat menyimpan data, aplikasi dan lainnya yang dapat
dengan mudah mengambil data, download aplikasi dan berpindah ke cloud lainnya,
hal ini memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile di
masa depan. Tren ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi
layanan (provider) atau dari sisi pengguna (user).
Karakteristik Komputasi
Awan
1. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan
mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya
dengan menggunakan, sebuah portal web
dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan
perlengkapan layanan serta sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada
penyedia.
2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui
jaringan dan diakses melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan
berbagai platform (misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA).
3. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang
dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa,
dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan
ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen.
4. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis
ditetapkan.
5. Measured Service.
Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan
penggunaan sumberdaya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering) pada
beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan (misalnya, penyimpanan, pemrosesan,
bandwidth, dan account pengguna aktif).
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan atau Keuntungan Cloud Computing antara lain:
1. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi
biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih terfokus pada
aspek fungsionalitasnya.
2. Bagi pengembang aplikasi, layanan PaaS (Platform as a
service) memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat
sehingga meningkatkan produktivitas.
3. Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini
berarti terbukanya pasar baru bagi industri
jasa pengembangan teknologi informasi.
4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan
peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan PaaS ini akan
meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
5. Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat.
Resiko atau kekurangan yang harus dihadapi pengguna Cloud
Computing ini antara lain:
1. Level layanan (Service level) artinya kemungkinan kinerja
layanan yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi provider cloud ini
meliputi proteksi data dan pemulihan data.
2. Kerahasiaan (Privacy), yang berarti adanya resiko data
pengguna akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara
bersama-sama.
3. Kepatuhan (Compliance), yang mengacu pada resiko adanya
penyimpangan level kepatuhan provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh
pengguna. 4.
Kepemilikan data (Data ownership) mengacu pada resiko
kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
5. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data
antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat pengguna
melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud computing.
http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/STRING/article/download/963/908
https://www.researchgate.net/publication/277984662_KOMPUTASI_AWAN_CLOUD_COMPUTING_PERPUSTAKAAN_PERTANIAN
Komentar
Posting Komentar